Kuliah? Dapat Apa Sih?
Posted in Kuliah, Opini on November 17th, 2010 by nur ichsan – Comments Off on Kuliah? Dapat Apa Sih? Tags: Sudut PandangKurang lebih tiga minggu blog ini tidak ada update artikel. Maklum ini sampai tanggal 1 september saya masih menikmati leburan semester. Jadi aktivitas online saya sedikit berkurang. Sedikit sharing saja, waktu liburan kali ini saya dan teman-teman IF Unsoed kebanyakan menghabiskan waktu liburan untuk mendapatkan ilmu baru. Mulai dari mengikuti pelatihan-pelatihan IT sampai kursus bahasa inggris di suatu lembaga bimbingan di purwokerto. Khusus untuk teman-teman IF, sedikit saya menyoroti bahwa ikutnya mereka dalam pelatihan IT merupakan bentuk keinginan mereka untuk memiliki skill dalam bidang yang menjadi hobby dan kesukaan mereka. Padahal merekakan mahasiswa IT yang sebentar lagi semester 5, lho kok “skill” masih belum pada punya dan belum tau arah kemana bidang minat yang akan didalaminya?? Terus apa yang didapat dari universitas?? Sedikit merenungi kembali petuah dari om Romi Satriawahono tentang “Apa sih esensi dari pembelajaran kita baik di kuliah ataupun di lembaga training?”
Knowledge (Pengetahuan) : Sama halnya mengendarai mobil. Saat kita pertama kali belajar mobil maka akan diperkenalkan mengenai apa itu fungsi setir, sepion, rem, kopling, gigi, gas, lampu, klakson. Kita juga tahu bagaimana cara menggunakannya komponen-komponen tersebut agar mobil bisa melaju. Belajar coding pun sama halnya dengan belajar mengemudikan mobil. Kita akan diperkenalkan dengan variabel, method, function, atribute dan tipe data. Sebagai penlengkapnya kita juga diajarkan rekayasa perangkat lunak, sistem basis data, web programming, sistem cerdas, jaringan komputer, komunikasi data, visual C++ dan banyak lagi yang didapat kuliah. Semua itu yang telah diberikan di bangku kuliah termasuk knowledge (pengetahuan). Biasanya membuat kita pusing memikirkannya.
Skill (Keterampilan) : Kita tahu bagaimana menghidupkan mesin, masukan gigi agar mobil bisa melaju, putar stir agar bisa belok kanan kiri, injak rem jika ada halangan didepan mobil dan jika ingin belok menyalakan lampu sen. Di kampus, tugas kuliah yang akan melatih skill kita. Misalnya dosen menyerahkan tugsa untuk membuat sistem informasi sederhana di bank, membuat kalkulator sederhana, membuat website personal. Itu semua untuk melatih skill mahasiswa dengan tugas yang diberikan dosen. Semakin banyak tugas harusnya akan meningkatkan kemampuan kita dalam bidangnya. Namun, jika tugas hasil dari nyontek maka sia-sia saja penugasan tersebut. Malahan kita akan semakin bodoh dengan keadaan dan hanya akan mengandalkan ijazah saja kalau sudah lulus. Masa depan akan tergadaikan. Nah… disinilah IPK untuk mengukur kemampuan mahasiswa. Peran IPK hanya sampai pada level knowledge dan skill tak lebih dari itu.
Technique (Teknik) : Pengetahuan dan skill saja tidak cukup karena kita harus menguasai teknik. Bagaimana caranya agar bisa membelokkan kendara dengan baik dan tidak ngepot. Ternyata harus menurunkan kecepatan mobil, menginjak rem dengan jarak yang diperkirakan. Saat rem kaki tidak cukup untuk melakukan tugasnya maka harus menggunakan rem yang untuk mengurangi kecepatan mobil. Setelah dirasa cukup baru kita membelokkan mobil. Kalau di perkuliahan karena coding adalah tugas pokok maka kita harus bisa membuat program yang berukuran sekecil mungkin tapi mempunyai kemampuan yang top. Program tersusun rapi, berjalan cepat dan tempunyai teknik reuse code. Coding berjalan terus meskipun mengunakan notepad. Inilah yang dimaksud dengan teknik.
Attitude (sikap) : Pengetahuan, kemampuan dan teknik tidak cukup untuk membuat survive di dunia. Kita harus mempunyai sikap yang baik. Saat kita mengendarakan mobil dahulukan mobil ambulance, tidak ugal-ugalan, jika lampu merah menyala maka harus berhenti. Jangan melanggar lalu lintas, dahulukan wanita dan anak-anak, hormati pengemudi lain, dan jangan asal ngebut di kampung orang. Inilah yang disebut dengan sikap. Sehandal-handalnya kita dalam mengemudikan mobil tapi membuat orang lain tidak nyaman, ugal-ugalan, Knalpot bising, maka akan cuma mendapatkan cibiran dari orang lain. Bukannya memuji kemampuan kita malahan akan mendapat kutukan dari orang lain. Sama halnya dengan mengendari mobil. Dalam dunia IT pun kita dituntut untuk berbuat baik. Tidak membuka-buka privacy teman (nanti kaya ariel, maya dan cut tari), tidak mencuri data yang bukan milik haknya, jangan merusak sistem orang lain, nge-hack yang tidak perlu dan mencemarkan profil yang tidak benar kepada public. Ini lah sikap. Kita dituntut untuk memiliki akhlaqul karimah seperti nabi Muhammad (Kata pak Kyai kaya gini).
Experience (Pengalaman) : Karena sering bolak-balik ke pegunungan, kita jadi mengetahui cara memainkan gigi mobil agar mesin tidak rontok. Tidak mungkin kita menggunakan gigi 4 terus saat melewati jalanan tinggi. kalau terjadi banjir misalnya, maka kita akan tau kira-kira berapa merter air akan merusak mesin mobil kita. Saat terjatuh posisi mana yang memungkinkan agar luka tidak terlalu parah (kayak jatuhnya pembalam motogp yang sudah dilatih sebelumnya). Itu semua akan didapatkan pada pengalaman kita. Intinya pengalaman merupakan jam terbang kita. Kalau dikehidupan kampus pengalaman didapat saat KKN, magang, TA, kerja praktek dan saat ngerjain projek. Usahakan membuat banyak projek yang dapat dijual. Disini mulai belajar berjualan untuk melatih jiwa enterpreneurship agar bisa menghadapi kejamnya dunia dan persaingan IT nan ganas.
So… untuk teman-teman dan adik-adik IF unsoed pada khususnya jangan mudah menyerah menghadapi perkuliahan. Jangan takut akan akreditasi yang belum keluar. Nikmatilah indahnya ilmu IT dan jadikan untuk mengangkat derajatmu disisiNya. Good Luck….. salam perjuangan..